Print

Transformasi Generative AI : Peluang Generative Engine Optimization (GEO) dalam Menggeser Dominasi Search Engine Optimization (SEO)

  • 25 September 2025
  • Lintas Sektor
  • Online

Latar belakang
  • Kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI) telah mengubah cara pengguna mencari informasi. AI merupakan teknologi yang memungkinkan sistem komputer, perangkat lunak, program, atau robot untuk meniru kemampuan berpikir, menganalisis, dan mengambil keputusan layaknya manusia.
  • Sebagai respons terhadap meluasnya penggunaan AI dalam proses pencarian, lahirlah pendekatan baru bernama Generative Engine Optimization (GEO). Konsep ini merupakan evolusi dari Search Engine Optimization (SEO) tradisional, yang bertujuan memastikan konten tetap relevan, terindeks, dan diakui dalam ekosistem pencarian berbasis AI. Dengan GEO, strategi optimasi difokuskan pada bagaimana konten dapat dikonsumsi, dikutip, dan dimasukkan ke dalam ringkasan atau jawaban yang disajikan oleh mesin generatif, bukan sekadar mendapatkan peringkat di halaman hasil pencarian. Perkembangan ini perlahan menggeser perilaku pencarian dari model tradisional “search” menjadi pendekatan “ask”, dimana pengguna mengajukan pertanyaan langsung dan menerima jawaban ringkas yang dihasilkan oleh mesin berbasis AI.
  • Berdasarkan Wall Street Journal, sekitar 40 % pencarian selesai tanpa klik. Banyak konsumen kini tidak lagi perlu mengklik tautan untuk mendapatkan informasi[1]. Meski memiliki peluang besar, implementasi GEO juga menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, kriteria pemilihan sumber oleh AI bersifat black box, sehingga pemilik konten sulit memprediksi atau mengontrol bagaimana AI mengutip informasi mereka[2]. Kedua, risiko distorsi informasi meningkat apabila konten yang dikutip oleh AI tidak terverifikasi dengan baik, yang berpotensi merusak reputasi sumber[3]. Di sisi lain, dominasi SEO yang selama ini menjadi standar pemasaran digital mulai terancam tergeser oleh model pencarian baru ini. 
  • Berdasarkan survey yang diadakan oleh Jakpat bertajuk “Understanding AI Usage Today - 2025”, sebanyak 71% dari total 1.423 responden yang mengisi dari berbagai wilayah Indonesia menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari termasuk untuk mencari informasi[4]. Data ini menunjukkan bahwa generative engine semakin menjadi bagian penting dari penggunaan teknologi digital. Oleh karena itu, pemahaman tentang GEO dan strategi penerapannya menjadi krusial agar penggunanya mampu memanfaatkan peluang secara maksimal. 
  • Melalui webinar ini, peserta diharapkan dapat memperoleh wawasan mendalam mengenai perbedaan, pergeseran antara SEO dan GEO, serta strategi praktis untuk mengoptimalkan konten di era dominasi AI.


 


[1] The Wall Street Journal. (2025, May 8). AI has upended the search game. Marketers are scrambling to catch up. The Wall Street Journal. https://www.wsj.com/articles/ai-has-upended-the-search-game-marketers-are-scrambling-to-catch-up-84264b34 

[2] Aggarwal, P., Murahari, V., Rajpurohit, T., Kalyan, A., Narasimhan, K., & Deshpande, A. (2023, November 16). GEO: Generative Engine Optimization (arXiv:2311.09735 [cs.LG]). https://arxiv.org/abs/2311.09735

[3] Mozes, M., Wang, Z., Brown, T. B., & Kleinberg, J. (2023, October 8). How generative AI models can spread misinformation (arXiv:2310.05189 [cs.CY]). arXiv. https://arxiv.org/abs/2310.05189

[4] Eka, R. (2025, 7 Mei). Laporan Jakpat: 7 dari 10 pengguna internet Indonesia sudah pakai AI, ChatGPT paling populerhttps://news.dailysocial.id/tech-business/news/survei-pengguna-ai-di-indonesia-2025-jakpat/ 

Objektif
  1. Memberikan wawasan yang komprehensif mengenai konsep, peluang, dan strategi penerapan Generative Engine Optimization (GEO) dalam menghadapi pergeseran perilaku pencarian informasi dari model tradisional SEO menuju mesin generatif berbasis AI.
  2. Meningkatkan kesadaran mengenai tantangan dan optimalisasi GEO.
Peserta
Pimpinan dan Pegawai OJK, Perwakilan Industri Jasa Keuangan, Akademisi dan Masyarakat Umum
Pembicara
  • Veronica Utami (Country Director, Google Indonesia)
  • Wisu Sutoyo (Chief Technology Officer, IBM Indonesia)
  • Muhamad Erza Aminanto (Assistant Professor and Course Coordinator - Monash University, Indonesia)