Strategi Pengembangan Digital Talent dalam Percepatan Transformasi Digital di Sektor Jasa Keuangan
- 25 Feb 2021
- Lintas Sektor
- Online
Webinar Recording
Latar belakang
Saat ini, Revolusi Industri 4.0 telah berdampak besar pada para pelaku industri yang semula dijalankan secara manual, kemudian berubah menjadi serba digital. Fenomena ini tentunya sangat memanjakan para konsumen karena dapat diakses di mana saja dan kapan saja dengan cepat, mudah dan murah, akan tetapi di sisi lain hal ini menyebabkan para pelaku industri yang tidak mengikuti perkembangan zaman akan tertinggal dari pelaku industri lain yang mulai beralih ke perdagangan online. Industri yang terkena dampak diantaranya industri transportasi, makanan, penginapan, kesehatan, dan sebagainya. Tidak hanya itu, sektor jasa keuangan (SJK) sebagai industri yang secara lokal dan global sangat ketat aturannya ikut terkena imbasnya antara lain perubahan model bisnis dan kompetensi yang dibutuhkan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan para nasabah, SJK dituntut untuk terus berinovasi menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan bisnis. Ditambah pula dengan kehadiran pemain-pemain baru di SJK seperti big tech yang merambah ke sektor finansial (technology financial / techfin) dan beberapa SJK yang melakukan terobosan besar-besaran pada sistem bisnis mereka (financial technology / fintech) serta pandemi Covid 19, SJK perlu segera melakukan transformasi digital pada model bisnis mereka.
Dalam rangka penyesuaian model bisnis baru, tentunya penyiapan SDM yang kompeten menjadi salah satu kunci utama. Menurut McKinsey Global Institute (2018), perubahan digital bisnis juga akan berdampak secara perlahan terhadap keahlian yang dibutuhkan dari para talent. Kemampuan bahasa pemrograman dan penguasaan teknologi informasi lanjutan seperti Cybersecurity, Cloud Computing, Big Data Analytics, Artificial Intelligence, dan Digital Business merupakan keahlian utama yang dibutuhkan di masa depan. Disamping itu, social dan emotional skills mencakup entrepreneurship, initiative taking, dan leadership serta kemampuan kognitif yang tinggi seperti kreativitas dan complex information processing juga perlu dipersiapkan strategi dalam menghadapi skill shifting ini termasuk dengan meningkatnya kemampuan para digital talent tersebut, kompetisi antar perusahaan untuk mendapatkan kandidat terbaik pun menjadi sangat ketat.
Digital talent sendiri diartikan sebagai sumber daya manusia (SDM) dengan kemampuan menguasai teknologi digital. Sebuah studi yang dilakukan Microsoft bersama IDC di 2018 menyebut digital talent adalah salah satu kunci penting transformasi digital. Studi Microsoft dan IDC pada Februari 2018 juga menunjukkan bahwa 93 persen pekerjaan dalam tiga tahun kedepan akan mengalami transformasi digital. Diperkirakan 68 persen pekerjaan akan dialihfungsikan ke posisi-posisi baru yang memerlukan pelatihan ulang agar siap menghadapi transformasi digital. Temuan riset IDC menyebutkan core technology yang akan mendorong transformasi digital dan membutuhkan digital talent adalah Artificial Intelligence (AI) dan cloud computing. Dua core technology tersebut juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Melihat pentingnya peran SDM dalam mendukung bisnis digital Sektor Jasa Keuangan (SJK), OJK selaku regulator perlu menyelenggarakan webinar terkait strategi pengembangan talenta digital agar dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang luas untuk para pemangku kepentingan di SJK.
Objektif
- Memberikan gambaran tantangan dan peluang bagi sektor perbankan dalam mempersiapkan SDM menghadapi digitalisasi SJK.
- Memberikan gambaran mengenai peta persaingan talenta digital di kancah internasional.
- Memberikan pemahaman mengenai strategi pengembangan SDM di Indonesia dalam mengembangkan digital talent.
Peserta
Pembicara
- Dr. Ir Basuki Yusuf I, MA (Widyaiswara Ahli Utama KEMKOMINFO RI)
- Ongki Wanadjati Dana (Direktur Utama Bank BTPN Tbk)
- Tan Wijaya (Presiden Direktur IBM Indonesia)