Print

Strategi Peningkatan Daya Saing serta Pendalaman Perbankan Syariah dan Pasar Modal Syariah

  • 28 Agustus 2025
  • Lintas Sektor
  • Online

Latar belakang

Setelah membahas mengenai Islamic Finance pada webinar pertama yang dilakukan di tanggal 24 Juli 2025, seri kedua dari rangkaian event ini akan memaparkan tinjauan umum daya saing dan penetrasi pasar keuangan Syariah di Indonesia; kebijakan dan strategi terkini yang diterapkan oleh OJK dalam rangka memperkuat keunggulan dari keuangan Syariah di Indonesia; menarik pelajaran dari Bank Negara Malaysia (BNM) dalam memperkuat industri keuangan syariah di Malaysia melalui berbagai kebijakan dan inovasi, termasuk inovasi yang terkait dengan keberlanjutan; serta studi kasus peningkatan daya saing industri keuangan syariah di pasar global melalui berbagai inovasi, termasuk inovasi yang terkait dengan keberlanjutan.  

Webinar ini akan membicarakan 4 (empat) topik:

1. Strategi dan Arah Kebijakan OJK dalam Meningkatkan Daya Saing dan Pendalaman Pasar Perbankan Syariah dan Pertumbuhan Pasar Modal Syariah di Indonesia 

Sesi ini akan memaparkan tinjauan umum mengenai strategi terkini yang telah dikembangkan oleh OJK untuk meningkatkan daya saing industri perbankan Syariah dibandingkan dengan industri perbankan konvensional dan meningkatkan pertumbuhan pasar modal syariah terhadap industri pasar modal konvensional di Indonesia. Selain itu, sesi ini akan memaparkan tinjauan umum arah kebijakan OJK untuk menguatkan pasar keuangan syariah di Indonesia. 

2. Strategi Malaysia dalam Membangun Ekosistem Keuangan Syariah yang Kompetitif dan Tumbuh secara Berkelanjutan

Sesi ini akan memaparkan perspektif dan inovasi Bank Negara Malaysia (BNM) mengenai tren keuangan syariah, pendalaman pasar di industri dan bagaimana inovasi seperti keuangan keberlanjutan dapat menguatkan daya saing industri terhadap industri keuangan konvensional. Sesi ini akan menampilkan beberapa inisiatif dan aktivitas yang telah dilakukan oleh BNM sebagai referensi dalam menguatkan pendalaman pasar industri keuangan syariah melalui beberapa inovasi, termasuk keuangan berkelanjutan. 

3. Tantangan, Peluang dan Strategi Industri Perbankan Syariah dalam Meningkatkan Daya Saing dan Pendalaman di Sektor Perbankan Syariah

Sesi ini akan menampilkan contoh spesifik di mana perbankan Syariah berhasil mengambil peluang untuk meningkatkan daya saing dan pendalaman pasar melalui beberapa inovasi, termasuk penerapan keuangan berkelanjutan. 

4. Industri Pasar Modal Syariah: Peluang, Tantangan dan Strategi dalam Menguatkan Daya Saing dan Pendalaman Pasar

Sesi ini akan menampilkan contoh spesifik di mana pasar modal Syariah berhasil menjajaki peluang untuk menguatkan pertumbuhan pasar melalui beberapa inovasi, termasuk penerapan keuangan berkelanjutan. 

Objektif
  1. Memaparkan strategi dan kebijakan terkini yang dikembangkan oleh OJK dalam rangka meningkatkan daya saing pasar dan penetrasi pada industri perbankan Syariah di Indonesia dan pertumbuhan di pasar modal Syariah Indonesia.
  2. Memaparkan perspektif dan inovasi regulator dari kawasan Asia Pasifik, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), tentang ekosistem industri keuangan syariah di Malaysia dan bagaimana ekosistem ini dapat bersaing dengan industri keuangan konvensional, terutama untuk produk dan layanan keuangan berkelanjutan.
  3. Menampilkan studi kasus upaya peningkatan pertumbuhan pasar modal Syariah Indonesia melalui beberapa inisiatif, termasuk penerapan prinsip keberlanjutan.
  4. Menampilkan studi kasus upaya perbankan Syariah dalam peningkatan daya saing dan pendalaman pasar Indonesia melalui beberapa inisiatif, termasuk penerapan prinsip keberlanjutan.
Peserta
Pimpinan dan Pegawai OJK, Perwakilan Industri Jasa Keuangan, Akademisi dan Masyarakat Umum
Pembicara
  • M. Gunawan Yasni (Anggota Komite Pengembangan Keuangan Syariah)
  • Nurul Izza Idris (Director of Islamic Finance Department, Bank Negara Malaysia)
  • Dr. Herbudhi S. Tomo (Executive Director Asbisindo (Asosiasi Bank Syariah Indonesia))
  • Irwan Abdalloh (Kepala Divisi Pasar Modal Syariah, Bursa Efek Indonesia)