Print

UMKM Mendunia: Strategi Peningkatan Skala Bisnis Menembus Pasar Nasional dan Internasional

  • 9 September 2025
  • Lintas Sektor
  • Online

Latar belakang

Perkembangan ekonomi global dalam dekade terakhir menunjukkan dinamika yang semakin kompetitif dan terintegrasi, di mana inovasi teknologi, digitalisasi, dan mobilitas pasar menjadi faktor kunci pertumbuhan. Di tengah perubahan tersebut, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran vital sebagai motor penggerak ekonomi nasional di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. UMKM tidak hanya menjadi penopang ketahanan ekonomi domestik, tetapi juga berfungsi sebagai pencipta lapangan kerja terbesar dan katalis pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah.

Di Indonesia, jumlah UMKM pada tahun 2025 mencapai sekitar 65,5 juta unit, menyumbang 61,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 119 juta tenaga kerja, atau sekitar 97% dari total tenaga kerja nasional[1]. Namun, berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per 30 Januari 2025, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional masih relatif terbatas, yaitu hanya sekitar 15,7% dari total ekspor nasional, meskipun perannya terhadap perekonomian domestik sangat signifikan[2]. Rendahnya kontribusi ini menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan dalam daya saing, akses pasar, kualitas produk, serta pemanfaatan teknologi dan digitalisasi.

Pemerintah telah merancang berbagai kebijakan strategis untuk mendorong UMKM “naik kelas,” di antaranya pembentukan Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, fasilitas pembiayaan seperti Ultra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR), PNM Mekaar, dan PNM Ulaam hingga fasilitas Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KITE) dengan cara membebaskan PPN dan PPN impor untuk UMKM tujuan ekspor.[3] Selain kebijakan pemerintah, Bank Indonesia memegang peran strategis dalam mengakselerasi transformasi UMKM melalui penguatan inklusi keuangan dan digitalisasi. Salah satu terobosan utama adalah penerapan QRIS sebagai standar pembayaran nasional. Hingga Semester I 2025, pengguna QRIS telah mencapai 57 juta, dengan 39,3 juta merchant (93,16% diantaranya UMKM), menghasilkan 6,05 miliar transaksi senilai sekitar Rp 579 triliun[4]. Digitalisasi ini bukan hanya mempermudah transaksi, tetapi juga membuka peluang bagi UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas dan pembiayaan berbasis rekam jejak digital.

          Di sisi lain, sektor swasta, khususnya e-commerce, menjadi jembatan penting dalam memperluas jangkauan UMKM ke pasar nasional dan global. Digitalisasi melalui e-commerce memungkinkan UMKM untuk memasarkan dan mengembangkan bisnisnya, memperluas akses pasar, membuka lapangan pekerjaan, hingga dapat memberi kontribusi pagi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, masih terdapat kendala bagi para pengusaha, diantaranya yaitu penguasaan teknologi yang masih rendah dan adanya keengganan untuk mengoptimalkan penggunaan e-commerce dalam bisnis mereka. Selain itu kurang meratanya infrastruktur teknologi informasi di berbagai daerah, jaringan internet yang masih terbatas khususnya di daerah terpencil Indonesia, membuat pelaku UMKM daerah susah masuk ke dalam e-commerce. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, para praktisi e-commerce, pelaku usaha, dan juga dukungan masyarakat untuk menangani kendala-kendala ini. 

Mempertimbangkan hal tersebut, OJK Institute menginisiasi kegiatan webinar terkait strategi meningkatkan skala bisnis UMKM menembus pasar nasional dan global. Webinar ini diharapkan menjadi wadah diskusi strategis bagi para pemangku kepentingan untuk mengeksplorasi peluang, tantangan, dan langkah konkret agar UMKM Indonesia dapat bersaing dan menembus pasar nasional maupun global.


 


[1] https://www.antaranews.com/berita/4968741/kementerian-umkm-sebut-655-juta-umkm-serap-119-juta-tenaga-kerja

[2] Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2025). Pemerintah dorong UMKM naik kelas tingkatkan kontribusi terhadap ekspor Indonesia. Diakses 13 Agustus 2025, dari https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/6152/pemerintah-dorong-umkm-naik-kelas-tingkatkan-kontribusi-terhadap-ekspor-indonesia

[3] https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8978/saatnya-umkm-naik-kelas

[4] Bank Indonesia. (2025, 4 Agustus). QRIS Jelajah Indonesia 2025 dorong digitalisasi dengan wisata budaya. Diakses 13 Agustus 2025, dari https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2717025.aspx

Objektif
  1. Memberikan wawasan yang komprehensif mengenai strategi peningkatan skala bisnis UMKM untuk menembus pasar nasional dan global.
  2. Meningkatkan kesadaran mengenai peran kebijakan pemerintah, dukungan Bank Indonesia, dan pemanfaatan platform e-commerce dalam mendukung UMKM naik kelas.
  3. Mengidentifikasi langkah-langkah konkret yang diperlukan oleh UMKM untuk meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produk, serta digitalisasi bisnis agar lebih kompetitif di pasar nasional dan internasional.
Peserta
Pimpinan dan Pegawai OJK, Perwakilan Industri Jasa Keuangan, Akademisi dan Masyarakat Umum
Pembicara
  • Bagus Rachman (Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Republik Indonesia)
  • Rosita Dewi (Kepala Grup Ekonomi Keuangan Inklusif Bank Indonesia)
  • Laurensius Manurung (Ketua Umum Asosasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah Mandiri Indonesia)
  • Radityo Triatmojo (Director of Public Policy, Shopee Indonesia)