Print

Agentic AI in Finance: A New Era of Autonomous Decision-Making

  • 3 Juli 2025
  • Lintas Sektor
  • Online

Background
  • Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah mengalami perkembangan pesat dalam satu dekade terakhir dan menjadi pendorong utama transformasi di berbagai sektor industri pada tahun 2025. Tren terbaru menunjukkan AI tidak hanya berperan sebagai alat bantu, tetapi juga mulai mengambil alih proses pengambilan keputusan yang kompleks secara otonom, sebagaimana terlihat pada sistem-sistem AI otonom di berbagai lini bisnis dan kehidupan sehari-hari. Evolusi ini menandai pergeseran paradigma dari automasi berbasis aturan menuju kemampuan adaptif dan proaktif yang semakin luas dan mendalam.
  • Salah satu terobosan paling signifikan dari perkembangan AI adalah munculnya Agentic AI, yaitu sistem kecerdasan buatan yang mampu bertindak secara mandiri, mengambil keputusan, dan mengeksekusi tugas tanpa menunggu instruksi manusia. Agentic AI tidak hanya merespons perintah, tetapi juga dapat menganalisis data, belajar dari pengalaman, serta menyesuaikan strategi sesuai perubahan konteks dan tujuan yang ingin dicapai. Konsep ini membawa AI ke tingkat otonomi yang lebih tinggi, di mana perangkat lunak dapat menjalankan peran layaknya “agen” yang mengatur dan mengelola proses secara end-to-end.
  • Di sektor keuangan, Agentic AI menawarkan berbagai manfaat revolusioner. Sistem ini mampu meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat deteksi dan pencegahan penipuan, mempercepat proses analisis risiko, serta memberikan layanan personalisasi kepada nasabah secara real-time. Dalam manajemen portofolio, Agentic AI dapat menganalisis data pasar secara instan untuk mengambil keputusan investasi yang cerdas, membantu investor memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Selain itu, penerapan Agentic AI dalam layanan pelanggan melalui chatbot dan asisten virtual telah meningkatkan kualitas interaksi dan kepuasan nasabah.
  • Namun, di balik segala keunggulan tersebut, penerapan Agentic AI juga membawa sejumlah risiko yang harus diantisipasi secara serius. Risiko utama meliputi potensi ancaman keamanan siber, perilaku tidak terduga dari sistem yang beroperasi tanpa pengawasan manusia, serta tantangan dalam penentuan tanggung jawab jika terjadi kegagalan atau kerugian akibat keputusan AI. Selain itu, kompleksitas sistem Agentic AI menuntut biaya, energi, dan sumber daya komputasi yang tinggi, serta menimbulkan isu etika dan regulasi terkait pengawasan dan perlindungan data. Oleh karena itu, adopsi Agentic AI di sektor keuangan harus disertai dengan tata kelola yang kuat, pengawasan ketat, dan kesiapan infrastruktur yang memadai.
  • Mempertimbangkan hal tersebut, OJK Institute menginisiasi kegiatan webinar terkait penerapan Agentic AI di sektor keuangan. Webinar ini diharapkan menjadi wadah diskusi strategis bagi para pemangku kepentingan untuk membahas secara komprehensif peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh kemunculan Agentic AI bagi industri keuangan.
Objective
  1. Memberikan wawasan yang komprehensif kepada para pemangku kepentingan mengenai konsep, karakteristik, dan potensi penerapan Agentic AI di sektor keuangan.
  2. Meningkatkan kesadaran mengenai tata kelola teknologi AI dalam pengambilan keputusan.
  3. Mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun infrastruktur, kebijakan, serta tata kelola yang adaptif dalam pemanfaatan Agentic AI.
Participant
Pimpinan dan Pegawai OJK, Perwakilan Industri Jasa Keuangan, Akademisi dan Masyarakat Umum
Speaker
  • Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM, (Ketua Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS) Indonesia)
  • Indra Utoyo (Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk)
  • Anthony Amni (Country Manager AWS Indonesia)