Berita Terbaru
InfografisTerbaru

INFOGRAFIS RISET OJK INSTITUTE EDISI NOVEMBER 2024

  • 29 Nov 2024

Insan OJK,

Pada tahun 2022, tim riset OJK Institute menyusun riset yang berjudul “ Pengaruh ESG Terhadap  Kinerja Saham pada Bursa Efek Indonesia” untuk  menganalisis pengaruh ESG dan faktor-faktor ESG terhadap kinerja saham di BEI, serta menganalisis persepsi investor terhadap ESG sebagai indikator dalam menentukan investasi.

 

Riset ini menggunakan Fixed Effect Model (FEM) untuk menganalisis pengaruh ESG terhadap kinerja saham dan survei untuk  menganalisis persepsi investor terhadap ESG dalam pengambilan keputusan investasi.

 

Hasil riset menunjukkan bahwa:

  1. Berdasarkan hasil survei, investor individu dan institusi di Indonesia telah memiliki pemahaman yang baik terhadap ESG; memiliki minat yang tinggi dan telah mengalokasikan investasi pada saham ESG karena memiliki manajemen yang lebih baik dan menghasilkan return yang lebih tinggi. Sementara itu, investor yang tidak berinvestasi pada saham ESG memiliki alasan utama yaitu kurangnya informasi dan publikasi ESG rating serta inkonsistensi ESG rating yang bergantung pada lembaga pemeringkat ESG, sehingga investor memandang bahwa diperlukan pembuatan peraturan terkait standar pengukuran ESG rating.
  2. Berdasarkan hasil survei, investor individu dan institusi di Indonesia telah memiliki pemahaman yang baik terhadap ESG; memiliki minat yang tinggi dan telah mengalokasikan investasi pada saham ESG karena memiliki manajemen yang lebih baik dan menghasilkan return yang lebih tinggi. Sementara itu, investor yang tidak berinvestasi pada saham ESG memiliki alasan utama yaitu kurangnya informasi dan publikasi ESG rating serta inkonsistensi ESG rating yang bergantung pada lembaga pemeringkat ESG, sehingga investor memandang bahwa diperlukan pembuatan peraturan terkait standar pengukuran ESG rating.
  3. Berdasarkan hasil survei, investor individu dan institusi di Indonesia telah memiliki pemahaman yang baik terhadap ESG; memiliki minat yang tinggi dan telah mengalokasikan investasi pada saham ESG karena memiliki manajemen yang lebih baik dan menghasilkan return yang lebih tinggi. Sementara itu, investor yang tidak berinvestasi pada saham ESG memiliki alasan utama yaitu kurangnya informasi dan publikasi ESG rating serta inkonsistensi ESG rating yang bergantung pada lembaga pemeringkat ESG, sehingga investor memandang bahwa diperlukan pembuatan peraturan terkait standar pengukuran ESG rating.
  4. Selain itu, hasil survei menunjukkan bahwa hal yang paling dipertimbangkan investor dalam keputusan investasi pada faktor lingkungan adalah emisi karbon dan pengelolaan limbah; pada faktor sosial adalah dampak sosial; dan pada faktor tata kelola adalah reputasi.

 

Saran:

  1. Masyarakat dapat menjadikan ESG rating sebagai salah satu indikator utama dalam menentukan investasi.
  2. Perusahaan perlu meningkatkan performa ESG karena dapat meningkatkan kinerja saham. Selain itu, perusahaan perlu mendokumentasikan implementasi ESG melalui Laporan Keberlanjutan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik karena tingginya minat pasar terhadap transparansi performa dan praktik ESG.
  3. Perlu disusun framework pengukuran ESG rating yang terstandar secara nasional untuk menjaga konsistensi dan akurasi ESG rating serta meningkatkan konfidensi investor bahwa analisis ESG memiliki metodologi yang robust.

Perlu dibuat akses yang mudah terhadap informasi ESG rating. Selain itu, ESG rating perlu dipublikasikan secara reguler agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh stakeholder.

Tags :

  • ESG
  • OJK
  • RISET
  • ESG
  • OJK
  • RISET